Laporan keuangan
ialah neraca dan perhitungan rugi laba serta segala keterangan-keterangan yang
dimuat dalam lampiran-lampirannya antara lain laporan sumber dan penggunaan
dana-dana. Sedangkan menurut Zaki Baridwan (1995:4) mengemukakan bahwa laporan
keuangan adalah merupakan suatu hasil akhir dari pencatatan, yang
merupakan suatu rangkaian dari transaksi keuangan yang terjadi selama tahun
buku perusahaan yang bersangkutan. Jadi dapat disimpulkan bahwa laporan
keuangan bank adalah catatan informasi keuangan suatu bank pada suatu
periode akuntansi yang dapat digunakan untuk menggambarkan kinerja bank
tersebut.
Laporan keuangan adalah bagian dari proses pelaporan keuangan. Laporan keuangan yang lengkap biasanya meliputi :
Laporan keuangan adalah bagian dari proses pelaporan keuangan. Laporan keuangan yang lengkap biasanya meliputi :
1.
Neraca
2.
Laporan laba rugi
3.
Laporan perubahan ekuitas
Laporan perubahan
posisi keuangan yang dapat disajikan berupa laporan arus kas atau laporan arus
dana. Catatan dan laporan lain serta materi penjelasan yang merupakan bagian
integral dari laporan keuangan.
Unsur yang berkaitan secara langsung dengan pengukuran posisi keuangan
adalah aktiva, kewajiban,dan ekuitas. Sedangkan unsur yang berkaitan dengan
pengukuran kinereja dalam laporan laba rugi adalah penghasilan dan beban.
Laporan posisi keuangan biasanya mencerminkan berbagai unsur laporan laba rugi
dan perubahan dalam berbagai unsur neraca.
1.
NERACA
Menurut harahap
(2007:107) mengemukakan bahwa: “Laporan neraca atau daftar neraca disebut juga
laporan posisi keuangan perusahaan. Laporan ini menggambarkan posisi aktiva,
kewajiban, dan modal pada saat tertentu. Laporan ini disusun setiap saat dan
merupakan opname situasi keuangan pada saat itu.”
2.
Laporan Laba rugi
Laporan laba
rugi merupakan laporan mengenai pendapatan dan beban-beban suatu perusahaan
selama periode tertentu. Laporan laba rugi juga merupakan tujuan utama untuk
mengukur tingkat keuntungan dari perusahaan dalam suatu periode tertentu.
Menurut Munawir (2004:28) bahwa prinsip-prinsip yang umumnya ditetapkan dalam
penyususnan laporan laba rugi adalah sebagai berikut:
a)
Bagian yang pertama menunjukkan penghasilan yang diperoleh
usaha pokok perusahaan (penjualan barang dagangan atau memberikan service)
diikuti dengan harga pokok dari barang/service yang dijual sehingga diperoleh
laba kotor.
b)
Bagian kedua merupakan biaya-biaya operasional yang terdiri
dari biaya penjualan dan biaya umum/administrasi (operating expense).
c)
Bagian ketiga menunjukkan hasil-hasil yang diperoleh diluar
operasi pokok perusahaan yang diikuti dengan biaya-biaya yang terjadi diluar
usaha pokok perusahaan (non operating/financial income dan expenses).
d)
Bagian keempat menunjukkan rugi/laba yang insidentil
(extraordinary gain or loss) sehingga akhirnya diperoleh laba bersih sebelum
pajak pendapatan.
3.
LAPORAN AKTIVA PRODUKTIF. Berdasarkan SK DIR BI No. 3
1/147/KEP/DIRTanggal12 November 1998 telah ditetapkan tentang ketentuan baru
mengenai kualitas aktiva produktif, bahwa yang dimaksud dengan kualitas aktiva
produktif adalah penanaman dana bank, baik dalam rupiah maupun valuta asing,
dalam bentuk kredit, surat berharga, penempatan dana antar bank, penyertaan
saham, termasuk komitmen dan kontijensi pada transaksi rekening administratif.
Kualitas aktiva (assets quality) yang diukur dengan assets ratio berkaitan
dengan kelangsungan usaha bank. Pengelolaan aktiva diarahkan kepada pengelolaan
aMiva produktif (earnings assets) dengan maksud untuk memperoleh penghasilan
(Zainudin dan Jogiyanto, 1999). Dalam penelitian ini kualitas aktiva produktif
yang diukur diproksikan dengan menggunakan loans to earnings assefs ra?io/LEA
(Zainudin dan Jogiyanto, 1999) dan return on risked assets/RORA (Payamta dan
Machfoedz, 1999). Yang dimaksud dengan earnings assets adalah kualitas aktiva
produktif, sedangkan risked assets adalah penanaman dana dalam bentuk kredit,
surat berharga, dan penempatan pada bank lain.
4.
LAPORAN KOMITMEN DAN KONTIGENSI
Komitmen Adalah ikatan atau kontrak berupa janji yang tidak dapat
dibatalkan secara sepihak dan harus dilaksanakan apabila persyaratan yang telah
disepakati bersama dipenuhi.Adalah suatu keadaan yang masih diliputi
ketidakpastian mengenai kemungkinan diperolehnya laba / rugi oleh suatu
perusahaan yang baru akan terselesaikan dgn terjadi / tidak terjadinya satu /
lebih peristiwa dimasa yang akan datang. Pengungkapan akan peristiwa kontijensi
dihatuskan dalam laporan keuangan.
5.
RASIO
Analisis Rasio Finansial Penggunaan analisis rasio untuk melakukan
interpretasi dan menganalisis laporan keuangan akan menggunakan ukuran tertentu
yg disebut rasio.Rasio merupakan bentuk rumusan matematis yg menunjukkan
hubungan di antara angka tertentu yg dpt digunakan untuk menjelaskan hubungan
antara dua macam data finansiil. Analisis Ratio Keuangan pada dasarnya terdiri
atas 2 macam perbandiangan yakni: 1.Dengan cara membandingkan rasio waktu
tertentu dg rasio dr waktu sebelumnya dari perusahaan yg sama. Cara ini akan
memberikan informasi perubahan rasio dr waktu ke waktu sehingga bisa diketahui
perkembangannya dan dapat untuk proyeksi pada masa yad. 2.Dengan cara
membandingkan rasio keuangan dari satu perusahaan tertentu dg rasio keuangan yg
sama dr perusahaan lain yg sejenis atau industri (rasio industri) dalam waktu
yg sama. Macam-macam Rasio Finansiil: Dilihat dari sumber di mn rasio itu
dibuat, maka rasio dapat digolongkan dalam 3 golongan yakni:
a)
Rasio Neraca (Balance sheet ratios)
b)
Rasio laporan Rugi & Laba (Income statement
ratios)
c)
Rasio antar laporan ( Inter-statement ratios)
Tidak ada komentar:
Posting Komentar